Bom nuklir melibatkan gaya, kuat dan lemah, yang menahan inti sebuah atom secara bersamaan, terutama untuk atom-atom dengan inti yang tidak stabil (lihat bagaimana radiasi nuklir bekerja untuk lebih jelasnya). Ada dua cara sederhana dimana energi nuklir bisa dilepaskan dari sebuah atom:
Fisi Nuklir – Anda memisahkan inti sebuah atom menjadi dua pecahan kecil dengan sebuah netron. Metode ini biasanya melibatkan isotop dari uranium (uranium-235, uranium-233) atau plutonium-239
Fusi Nuklir – Anda bisa membawa dua atom terkecil, biasanya hidrogen atau isotop dari hidrogen (deuterium, tritium), secara bersama untuk membentuk atom yang lebih besar (helium atau isotop dari helium); Proses inilah yang membuat matahari menghasilkan energi.
Didalam prosesnya, fisi atau fusi, energi panas yang berjumlah besar dan radiasi dilepaskan.
Perancangan Bom Nuklir
Untuk membangun sebuah bom atom, anda membutuhkan:
Sebuah sumber bahan bakar fusi atau fisi
Peralatan pemicu
Sebuah cara untuk membolehkan bahan bakar agar melakukan fisi atau fusi sebelum ledakan muncul (jika tidak bom akan mengalami kegagalan)
Bom nukllir pertama adalah berupa peralatan fisi, dan kemudian bom fusi membutuhkan sebuah bom fisi sebagai pemicu. Kita akan mendiskusikan perancangan dari peralatan-peralatan berikut ini:
Bom fisi (Umumnya)
Senjata pemicu bom fusi – yang diledakkan di Hiroshima, jepang, tahun 1945
Ledakan pemicu bom fisi – yang diledakkan di Nagasaki, jepang, tahun 1945
Parancangan Teller-Ulam sebuah bom fusi hidrogen – yang melakukan pengujian ledakan di kepulauan Elugelap pada tahun 1952
Sebuah bom fisi menggunakan unsur seperti uranium-235 untuk membuat sebuah ledakan nukir. Jika anda telah membaca bagaimana radiasi nuklir bekerja, maka anda mengerti proses sederhana dibelakang peluruhan radioaktif dan fisi. Uranium-235 memiliki sifat tambahan yang bisa membuatnya berguna untuk produksi pembangkit nuklir dan bom nuklir – U-235 adalah satu dari sedikit bahan yang bisa menginduksi fisi. Jika sebuah netron bebas menabrak inti U-235, inti itu akan menyerap netron tanpa ragu-ragu, menadi tidak stabil dan terbelah dengan segera.
Gambar ini menunjukkan sebuah inti uranium-235 dengan sebuah netron yang mendekat dari atas. Kemudian inti menangkap netron, lalu netron terbelah menjadi dua atom ringan dan membentuk dua atau tiga netron baru (Jumlah netron yang dikeluarkan bergantung pada bagaimana atom U-235 terbelah). Dua atom baru kemudian memancarkan radiasi gamma karena mereka membentuk keadaan yang baru (lihat bagaimana radiasi nuklir bekerja). Ada tiga hal mengenai proses induksi fisi ini yang membuatnya menjadi menarik:
Kemungkinan sebuah atom U-235 menangkap sebuah netron. Didalam sebuah bom yang bekerja dengan tepat, lebih dari satu netron dikeluarkan dari tiap proses fisi yang menyebabkan proses fisi lainnya muncul. Kondisi ini diketahui sebagai superkritis.
Proses menangkap netron dan pembelahan terjadi sangat cepat, dalam orde picodetik (1 x 10-12 detik).
Jumlah energi yang dilepaskan sangat luar biasa, dalam bentuk panas dan radiasi gamma, ketika sebuah atom terbelah. Energi dilepaskan oleh sebuah fisi tunggal karena berdasarkan fakta bahwa produk fisi dan netron, secara bersamaan, beratnya jauh berkurang diandingkan atom U-235 aslinya.
Perbedaan berat tersebut diubah kedalam bentuk energi pada sebuah tingkatan dengan persamaan e = mc2. Sebuah uranium kaya seperti yang digunakan didalam bom nuklir adalah sama dengan sesuatu berorde jutaan galon bensin. Ketika anda membayangkan bahwa sebuah uranium lebih kecil dibandingkan sebuah bola baseball dan sebuah jutaan galon bensin yang akan mengisi kotak sebesar 50 kaki per seginya (50 kaki seperti tinggi sebuah bangunan tingkat lima), anda bisa mendapatkan sebuah pemikiran tentang jumlah energi yang teredia didalam U-235 yang kecil.
Agar sifat dari U-235 bisa bekerja, maka sebuah sampel uranium harus diperkaya. Senjata yang berisikan uranium terdiri dari paling sedikit 90 persen U-235.
Massa Kritis
Dalam sebuah bom fisi, bahan bakar harus dijaga didalam massa subkritis terpisah, yang tidak akan mendukung terjadinya fisi, untuk mencegah terjadinya ledakan sebelum waktunya. Massa kritis adalah massa bahan untuk terjadinya proses fisi minimum yang dibutuhkan untuk memungkinkan terjadinya sebuah reaksi fisi. Proses pemisahan ini membawa beberapa masalah dalam melakukan perancangan sebuah bom fisi, dan masalah ini harus bisa dipecahkan.
Dua atau lebih massa subkritis harus digunakan bersama untuk membentuk sebuah massa superkritis, dimana hal ini memerlukan netron yang lebih dari cukup untuk memungkinkan terjadinya sebuah reaksi fisi, pada saat ledakan terjadi.
Netron-netron bebas harus dimasukkan kedalam poses superkritis untuk memulai proses fisi.
Semakin banyak bahan maka semakin dimungkinkan terjadinya proses fisi sebelum bom meledak sehingga kegagalan tidak akan terjadi.
Untuk membawa massa subkritis secara bersamaan menuju sebuah massa superkritis, ada dua teknologi yang digunakan yaitu:
-Senjata pemicu
-Ledakan
Netron digunakan untuk membuat sebuah generator netron. Generator ini adalah sebuah pil kecil yang terbuat dari polonium dan berilium, dipisahkan oleh kertas yang didalamnya berisi inti bahan bakar fisi. Didalam generator terjadi proses berikut ini:
Kertas hancur ketika massa subkritis muncul dan secara spontan polonium memancarkan partikel alfa.
Partikel alfa kemudian menabrak berilium-9 untuk menghasilkan berilium-8 dan beberapa netron bebas. Netron kemudian memulai proses fisi.
Akhirnya, reaksi fisi dikurung didalam sebuah bahan padat yang dinamakan sebuah tamper (cangkul), yang biasanya terbuat dari uranium-238. Tamper ini mengalami pemanasan dan pemuaian oleh inti fisi. Pemuaian tamper ini mendesak tekanan kembali ke inti fisi lalu memperlambat proses pemuaian pada inti. Tamper juga memantulkan netron kembali ke inti fisi, meningkatkan efisiensi reaksi fisi.
Senjata pemicu Bom Fisi
Cara termudah untuk membawa massa subkritis secara bersamaan adalah dengan membuat sebuah senjata yang menembak satu massa ke massa lainnya. Sebuah bola U-235 di buat disekitar generator netron dan sebuah peluru kecil U-235 dipindahkan. Peluru tersebut ditempatkan pada ujung tabung yang panjang dengan bahan peledak dibelakangnya, sedangkan bola U-235 ditempatkan di ujung yang satunya. Sebuah sensor tekanan menentukan angka yang tepat untuk melakukan peledakan dan memicu beberapa kejadian dibawah ini:
-Terjadi ledakan dan ledakan tersebut mendorong peluru keluar dari senjata Peluru menabrak bola dan generator, memulai terjadinya reaksi fisi Reaksi fisi dimulai.
-Bom meledak
Pemicu Ledakan Bom Fisi
Pada awalnya proyek manhattan (program rahasia Amerika) yang mengembangkan bom atom, para ilmuwan yang bekerja dalam proyek tersebut mengakui bahwa pemampatan massa subkritis secara bersamaan kedalam sebuah bola dengan menggunakan ledakan adalah cara yang baik untuk membuat sebuah massa superkritis. Ada beberapa masalah dengan pemikiran ini yaitu bagaimana cara untuk mengendalikannya dan mengarahkannya langsung menuju gelombang kejut yang besarnya seragam didalam bola. Akan tetapi tim proyek Manhatan telah memecahkan masalah ini. Peralatan ledak terdiri dari sebuah inti bola Uranium-235 (tamper) dan sebuah plutonium-239 yang dikelilingi oleh bahan dengan daya ledak tinggi. Ketika bom diledakkan, hal-hal dibawah ini terjadi:
-Terjadi ledakan, ledakan ini membuat sebuah gelombang kejut
-Gelombang kejut menekan inti
-Reaksi fisi dimulai
-Bom meledak
Perancangan Pemicu Ledakan Modern
Didalam modofikasi selanjutnya mengenai perancangan pemicu ledakan, kejadian-kejadian berikut ini terjadi:
*Ledakan terjadi, membuat sebuah gelombang kejut
*Gelombang kejut mendorong potongan-potongan plutonium secara bersamaan kedalam sebuah bola
*Pecahan plutonium menabrak sebuah pil berilium/polonium tepat ditengah
*Reaksi fisi dimulai
*Bom meledak
Bom fisi memang bekerja dengan baik, akan tetapi bom jenis ini tidaklah efisien. Bom fusi, juga disebut dengan bom termonuklir, Memiliki hasil yang sangat besar dan dengan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan bom fisi. Untuk merancang sebuah bom fusi, beberapa masalah dibawah ini harus bisa dipercahkan terlebih dahulu:
Deuterium dan tritium, bahan bakar fusi, keduanya adalah gas, yang sangat sulit untuk diperoleh Persediaan tritium sangat sedikit dan memiliki waktu-paro yang pendek Deuterium atau tritium memiliki tekanan yang tinggi pada temperatur tinggi untuk memulai reaksi fusi
Pertama, mendapatkan deuterium, gas secara kimia digabungkan dengan litium untuk membuat sebuah bahan campuran lithium-deuterate. Untuk mengatasi masalah tritium, perancang bom mengatakan bahwa netron-netron yang berasal dari sebuah reaksi fisi bisa menghasilkan tritium dari litium (litium-6 ditambah sebuah yang menghasilkan tritium dan heium-4, litium-7 ditambah sebuah netron yang menghasilkan tritium, helium-4 dan sebuah netron). Artinya tritium tidak akan bisa disimpan didalam bom. Akhirnya, Stanislaw Ulam mengenalkan bahwa radiasi utama yang dilepaskan didalam sebuah reaksi fisi adalah sinar-X, dan sinar-X ini bisa menghasilkan temperatur dan tekanan tinggi yang dibutuhkan untuk memulai fusi. Oleh karena itu, dengan menggabungkan sebuah bom fisi didalam bom fusi, beberapa masalah akan bisa dipecahkan.
Perancangan Bom Fusi Teller-Ulam
Untuk mengerti rancangan bom ini, bayangkan bahwa didalam sebuah kotak bom anda memiliki bom fisi berdaya ledak tinggi dan sebuah tempat berbentuk silinder yang berisi uranium-238 (tamper). Didalam tamper ada lithium deuteride (bahan bakar) dan sebuah batang plutonium-239 yang berlubang di tengah-tengah silinder. Silinder terpisah dari bom peledak adalah sebuah pelindung uranium-238 dan busa plastik mengisi ruangan tersisa didalam kotak bom. Ledakan bom disebabkan oleh kejadian-kejadian berikut ini:
-Bom fisi meledak, melepaskan sinar-X
-Sinar-X ini dipanaskan didalam bom dan tamper, perisai mencegah -ledakan pada bahan bakar sebelum waktunya
-Panas menyebabkan tamper memuai dan terbakar, desakan tekanan kedalam berlawanan dengan litium deuterate
-Litium deuterate ditekan sampai sekitar 30 lipatan
-Tekanan yang dihasilkan gelombang kejut memulai proses fisi didalam batang plutonium.
-Batang tersebut melepaskan radiasi, panas dan beberapa netron
-Netron-netron pergi menuju litium deuterate, bergabung dengan litium lalu membuat tritium Kombinasi temperatur dan tekanan tinggi cukup untuk memunculkan reaksi fusi tritium-deuterium dan deuterium-deuterium, menghasilkan panas berlebih, radiasi, dan beberapa netron.
Netron-netron yang berasal dari reaksi fusi diinduksi oleh proses fisi didalam potongan uranium-238 pada tamper dan perisai
Fisi pada tamper dan perisai menghasilkan lebih banyak radiasi dan panas
Bom meledak
Semua kejadian ini terjadi hanya dalam 600 milyar detik (550 milyar detik dari ledakan bom fisi, 50 milyar detik untuk kejadian fusi). Hasil ledakannya 700 kali lebih dahsyat dibandingkan dengan daya ledak fisi: ledakannya memiliki hasil 10.000 kiloton.
Akibat dari Ledakan Nuklir
Ledakan sebuah bom nuklir diatas sebuah sasaran populasi kota menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Derajat kerusakan bergantung pada jarak dari pusat ledakan bom, yang dinamakan hipocenter. Semakin dekat dengan hipocenter, semakin hebat kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan ini disebabkan oleh beberapa hal ini:
Sebuah gelombang dengan panas yang sangat hebat dari ledakan
Tekanan dari gelombang kejut dihasilkan oleh letusan
Radiasi
Jatuhan radioaktif (awan-awan yang berisi debu-debu partikel dan reruntuhan bom yang jatuh kembali ke tanah)
Pada hipocenter, semuanya dengan cepat menguap dengan temperatur tinggi (lebih dari 500 juta derajat fahrenheit atau 300 juta derajat celcius). Diluar dari hipocenter, banyak kasus yang disebabkan oleh kebakaran yang berasal dari panas, reruntuhan gedung yang jatuh akibat dari efek gelombang kejut, tingkat radiasi yang sangat tinggi sehingga menyebabkan cacat. Diluar wilayah letusan, banyak kasus yang disebabkan oleh panas, radiasi, dan api yang berasal dari gelombang panas. Untuk jangkap panjang, radioaktif yang jatuh bisa tersebar jauh karena ditiup angin. Partikel-partikel radioaktif yang jatuh masuk ke dalam persediaan air minum kemudian diminum oleh orang dengan jarak yang cukup jauh dari sumber ledakan.
Resiko Kesehatan
Para peneliti telah mempelajari kesehatan orang-orang yang selamat pada pristiwa bom di Hiroshima dan Nagasaki untuk memahami efek jangka pendek dan jangka panjang akibat ledakan nuklir. Radiasi dan radioaktif yang jatuh menyebabkan sel-sel di dalam tubuh terganggu. Beberapa kondisi kesehatan yang terganggu antara lain:
-Mual, muntah, dan diare
-Katarak
-Rambut rontok
-Kehilangan sel-sel darah merah
Para ilmuwan dan fisikawan masih mempelajari orang-orang yang selamat dari pristiwa bom nuklir tahun 1945 di jepang dan berharap mendapatkan hasil yang lebih lagi.
Tahun 1980-an, para ilmuwan menaksir efek-efek yang diakibatkan oleh perang nuklir (banyak bom nuklir yang meledak di seluruh bagian dunia ini) dan mengusulkan teori bahwa sebuah musim nuklir bisa muncul. Didalam skenario musim nuklir , ledakan bom-bom akan meningkatkan awan-awan berisi bahan radioaktif yang besar dan mampu naik sampai atmosfer bumi. Awan-awan ini akan menahan sinar matahari. Apabila sinar matahari berkurang maka temperatur permukaan planet ini akan mengecil dan mengurangi proses fotosintesis yang dihasilkan oleh tumbuhan dan bakteri. Pengurangan proses fotosintesis akan memutuskan rantai makanan, dan menyebabkan kepunahan (termasuk manusia). Skenario ini sama dengan hipotesa asteroid yang menjelaskan kepunahan dinosaurus. Pendukung skenario musim nuklir ini diperlihatkan pada saat gunung St. Helens di Amerika serikat dan gunung Pinatubo di filipina meletus sambil membawa awan debu dan puing-puing dengan jarak yang lumayan jauh.
Senjata-senjata nuklir sangat luar biasa, memiliki daya hancur dengan waktu lama dan melakukan berjalanan yang sangat jauh melebihi sasarannya sendiri. Oleh karenanya pemerintah dunia mencoba untuk mengendalikan penyebaran teknologi pembuatan bom nuklir dan bahan-bahannya. Pemerintah dunia juga mengurangi persenjataan nuklir selama perang dingin.
Uranium |
In english
nvolving a nuclear bomb style, strong and weak, that hold the nucleus of an atom together, especially for atoms with unstable nuclei (see how nuclear radiation works for more details). There are two simple ways in which nuclear energy can be released from an atom:
Nuclear fission - you split the nucleus of an atom into two smaller fragments with a neutron. This method usually involves isotopes of uranium (uranium-235, uranium-233) or plutonium-239
Nuclear fusion - you can bring the two smallest atom, usually hydrogen or isotopes of hydrogen (deuterium, tritium), together to form a larger atom (helium or isotopes of helium) is this process that makes the sun produces energy.In the process, fission or fusion, large amounts of heat energy and radiation is released.
Nuclear bomb designTo build an atomic bomb, you need:A fuel source fusion or fission
Hardware triggersA way to allow the fuel to perform fission or fusion prior to the explosion appears (if not the bomb would fail)Nukllir first bomb was a fission device, and then bomb fusion require a fission bomb as a trigger. We will discuss the design of the following equipment:
Fission bomb (Generally)Weapon triggers fusion bomb - detonated in Hiroshima, Japan, in 1945Trigger fission bomb blast - detonated at Nagasaki, Japan, in 1945Teller-Ulam Parancangan a hydrogen fusion bomb - an explosive testing on the islands in 1952 Elugelap
A fission bomb using elements such as uranium-235 to make an explosion nukir. If you have read how nuclear radiation works, then you understand the simple process behind radioactive decay and fission. Uranium-235 has additional properties that could make it useful for the production of nuclear power and nuclear bombs - U-235 is one of the few substances that can induce fission. If a free neutrons hit U-235 nucleus, the core that will absorb the neutron without hesitation, menadi unstable and split immediately.This figure shows a uranium-235 nucleus with a neutron approaching from above. Then the core of neutron capture and neutron splits into two lighter atoms and form two or three new neutrons (number of neutrons that are released depends on how the U-235 atom splits). Two new atoms then emit gamma radiation as they form a new state (see how nuclear radiation works). There are three things about the induction process of fission is that makes it interesting:
The possibility of a U-235 atom captures a neutron. Within a bomb that works properly, more than one out of every neutron fission process that causes another fission process appears. This condition is known as supercritical.Neutron capture and fission process occurs very quickly, in order picodetik (1 x 10-12 seconds).Amount of energy released is extraordinary, in the form of heat and gamma radiation, when an atom splits. The energy released by a single fission due to the fact that the fission products and neutrons, at the same time, it weighs much less diandingkan original U-235 atom.
The difference in weight was converted into a form of energy on a level with the equation E = mc2. A rich uranium as used in nuclear bombs is the same as something of order millions of gallons of gasoline. When you imagine that a uranium smaller than a baseball and a million gallons of gasoline would fill a box of 50 feet per its aspects (50 feet high as a five level building), you can get an idea of the amount of energy in the U-teredia 235 is small.So that the properties of U-235 can work, then a sample of uranium must be enriched. Weapons containing uranium consists of at least 90 percent U-235.
Critical MassIn a fission bomb, the fuel must be kept in separate subcritical masses, which will not support the occurrence of fission, to prevent the premature explosion. Critical mass is the mass of fissile material for the process of minimum required to allow the occurrence of a fission reaction. This separation process brings some problems in doing the design of a fission bomb, and this problem should be solved.Two or more subcritical masses must be used together to form a supercritical mass, which it requires more neutrons than enough to allow the occurrence of a fission reaction, when the explosion occurred.Free neutrons must be introduced into the supercritical poses to begin the process of fission.
The more material then the possible occurrence of the fission process before the bomb exploded, so the failure will not occur.To bring the subcritical masses together into a supercritical mass, there are two technologies used are:-Weapon triggers-Explosion
Neutrons are used to create a neutron generator. This generator is a small pill made of polonium and beryllium, separated by a paper which contains the core of the fission fuel. In the generator occurred following process:Papers were destroyed when the subcritical masses come and polonium spontaneously emits alpha particles.Alpha particles and then hit a beryllium-9 to produce beryllium-8 and a few free neutrons. Then begin the process of fission neutrons.Finally, enclosed in a fission reaction of solid material called a tamper (hoe), which are usually made of uranium-238. Tamper is a warming and expansion by fission core. Tamper expansion is urged back into the core pressure and slow down the fission process of expansion in the core. Tamper also reflects neutrons back into the fission core, increasing the efficiency of the fission reaction.
The fission bomb trigger gunsThe easiest way to bring the subcritical masses together is to make a gun that fired one mass to another mass. A ball of U-235 was made around the neutron generator and a small bullet of U-235 removed. The bullet is placed at the end of a long tube with explosives behind, U-235 while the ball is placed at the other end. A pressure sensor to determine the exact number to trigger the explosion and some of the events below:-There was an explosion and the explosion push the bullet out of gun bullet hit the ball and the generator, start the fission reaction fission reaction begins.-The bomb exploded
Fission Bomb TriggersAt first the manhattan project (secret American program) who developed the atomic bomb, the scientists who worked on the project recognized that compressing a subcritical masses together into a ball by using the blast is a good way to make a supercritical mass. There are several problems with this thinking is how to control it and direct it straight to the magnitude of the shock wave in a uniform ball. But the Manhatan project team has solved this problem. Explosive equipment consists of a spherical nucleus of Uranium-235 (tamper) and a plutonium-239 is surrounded by a material with high explosive power. When the bomb detonated, the following things happen:-There was an explosion, the explosion creates a shock waveThe shock wave hit the core--Fission reaction begins-The bomb exploded
Modern design Triggers ExplosionIn the subsequent modification of the design of the trigger the explosion, the following events occur:* The explosion took place, creating a shock wave* The shock waves pushed pieces of plutonium together into a ball* Fraction of plutonium crashed into a pill beryllium / polonium right middle* Fission reaction begins* Bomb explodes
Fission bomb is working fine, but a bomb of this type is not efficient. Fusion bomb, also called thermonuclear bombs, has a very large and with greater efficiency than the fission bomb. To design a fusion bomb, several issues must be dipercahkan below first:Deuterium and tritium, the fusion fuel, both gas, which is very difficult to obtain supplies of tritium is very small and has a short half-life of deuterium or tritium has a high pressure at high temperature to initiate fusion reactionsFirst, get a deuterium, the gas is chemically combined with lithium to create a mixture of lithium-deuterate material. To overcome the problem of tritium, a bomb designer said that the neutrons from a fission reaction could produce tritium from lithium (lithium-6 plus a producing tritium and heium-4, lithium-7 plus a neutron to produce tritium, helium-4 and a neutron). This means that tritium will not be stored in the bomb. Finally, Stanislaw Ulam introduced the primary radiation that is released in a fission reaction was X-rays, and X-rays can produce high temperature and pressure required to initiate fusion. Therefore, by combining a fission bomb within a fusion bomb, some problems will be solved.
Design Teller-Ulam fusion bombTo understand this bomb design, imagine that the bomb in a box you have a fission bomb of high explosive and a spot-shaped cylinder containing uranium-238 (tamper). Inside there is lithium deuteride tamper (fuel) and a rod of plutonium-239 with the hole in the middle of the cylinder. Cylinder separated from the explosive bomb was a uranium-238 and the protective plastic foam filling the remaining space in the box bomb. The bomb blast caused by the following events:
-Fission bomb explodes, releasing X-raysThis X-ray-heated in the bomb and the tamper, the shield prevents the fuel-explosion prematurelyThe heat causes the tamper-expands and burns, pressure against the pressure of lithium into deuterateLithium deuterate-pressed to about 30 foldPressure-generated shock waves begin the process of fission in the plutonium rods.-Trunk is releasing radiation, heat and some of the neutrons-The neutrons go towards lithium deuterate, joined the combination of lithium and made tritium high temperature and pressure sufficient to generate a fusion reaction of deuterium and tritium-deuterium-deuterium, resulting in excessive heat, radiation, and some neutrons.Neutrons coming from fusion reactions induced by the fission process in uranium-238 pieces in the tamper and shieldFission in the tamper and shield produce more radiation and heatThe bomb exploded
All these events occurred in only 600 billionths of a second (550 billionths of a second of the fission bomb, 50 billionths of a second for fusion events). The results of the explosion 700 times more powerful than fission explosive power: 10 000 kiloton explosion had results.
As a result of nuclear explosionsThe explosion of a nuclear bomb on a target population of the city causing huge damage. The degree of damage depends on the distance from the center of the bomb blast, called hipocenter. The closer to the hipocenter, the greater the damage it causes. This damage is caused by several things:A heat wave with a tremendous explosion ofThe pressure of the shock wave generated by the eruption
RadiationRadioactive fallout (clouds containing dust particles and debris from the bomb that fell back to the ground)At hipocenter, it quickly evaporates at high temperatures (over 500 million degrees Fahrenheit, or 300 million degrees Celsius). Outside of hipocenter, many cases are caused by fires from the heat, the debris that fell due to the effects of shock waves, radiation levels are so high that it causes disability. Outside the eruption, many cases are caused by heat, radiation, and fire coming from the heat wave. For a long jangkap, could spread radioactive fall away because of the wind. Radioactive particles that fall into the supply of drinking water and then drunk by people with a considerable distance from the source of the explosion.
Health RisksResearchers have studied the health of those who survived the pristiwa bomb on Hiroshima and Nagasaki to understand the effects of short-term and long-term consequences of nuclear explosions. Radiation and radioactive fall causes cells in the body disturbed. Some health conditions are disturbed, among others:-Nausea, vomiting, and diarrhea-Cataracts-Hair loss-Loss of red blood cells
The scientists and physicists are still studying the survivors of a nuclear bomb pristiwa 1945 in Japan and hope to get more results.
In the 1980s, scientists estimate the effects caused by nuclear war (many nuclear bombs exploding all over the world) and proposes the theory that a nuclear winter could arise. In the nuclear winter scenario, the explosion of the bombs will increase clouds containing radioactive materials is large and capable of rising to the Earth's atmosphere. These clouds will block the sun. If the sunlight is reduced, the temperature of the planet's surface will minimize and reduce the process of photosynthesis produced by plants and bacteria. Reduction in the photosynthetic process will decide the food chain, and causes of extinction (including humans). This scenario is similar to the asteroid hypothesis to explain the extinction of the dinosaurs. Proponents of nuclear winter scenario is presented on the mountain St. Helens in the United States and Pinatubo volcanic eruption in the Philippines, carrying clouds of dust and debris with a decent distance away.Nuclear weapons is very unusual, having destroyed the power of time and do berjalanan very far exceeded its own targets. Therefore, the world's governments try to control the spread of nuclear technology and bomb-making ingredients. World government is also reducing nuclear arsenals during the Cold War.
Thank you For Reading . . . .